Crazy

SHINRA ACADEMY : CRAZY

Rating = K+, Charas = Sephiroth & Genesis R.

Setting = Seph, Gen, Ang; were in First Class SOLDIER together

Genre = Humor.

Summary = Just crazy…..


.

.

Please, please, please, please !”

Sephiroth memutar bola mata. Dia menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya; menatap mahluk berambut merah yang sedari tadi membuntutinya kesana-sini seperti seekor anak anjing sambil mendendangkan; “Pleaseplease….”

Ekspresi Sephiroth pasti ekspresi kesal, sebab Genesis langsung mundur selangkah sambil menyeringai dan mengatupkan kedua tangannya di depan dada seperti orang memohon sambil berkata lagi; “Seph ? Ayolah ?”

Demi Gaia ! Sephiroth menahan diri untuk tidak segera mendaratkan bogem mentah di muka mahluk berambut merah satu itu. Entahlah kenapa Gaia menciptakan mahluk berambut merah itu memiliki pita suara yang cukup kuat. Selain untuk membacakan Loveless yang menimbulkan depresi aneh, pita suara itu ternyata juga berguna untuk berkicau tanpa henti----Berbicara; maksudnya. Tapi di telinga Sephiroth sudah hampir tak ada bedanya dengan burung yang sedang ribut mencicit.

“Genesis.” Kata Sephiroth; “Sudah kubilang kira-kira seratus kali; pergilah bersama Angeal saja !”

“Dan sudah kujelaskan juga kira-kira seratus kali,” Balas Genesis; “Angeal sudah punya janji lain besok. Kira-kira sepuluh orang anak didiknya sudah mengiriminya kartu Valentine untuk mengajaknya kencan.”

“Dan kau juga tentunya pasti sudah mendapatkan kira-kira dua puluh kartu ajakan kencan.” Jawab Sephiroth sejujurnya. Dia sadar bahwa Genesis memang *Coughs*-Hot-Coughs*. Tentu saja tidak berarti bahwa Sephiroth menyukai Genesis seperti seorang pria menyukai wanita. Harga diri Sephiroth terlalu tinggi untuk bisa jatuh cinta pada sesama laki-laki; termasuk si rambut merah di hadapannya ini yang memiliki sosok feminim dengan sepasang mata biru keabu-abuan yang memancarkan segala pancaran daya tarik duniawi dan tampak menantang.

Menantang orang untuk mendekatinya, memilikinya, mencintainya.

Sephiroth buru-buru menepiskan pikiran gilanya.

“Aku memang sudah mendapatkan banyak ajakan.” Sahut Genesis; “Tapi hanya kau yang kuinginkan, Sephiroth !”

“Bisakah kau pelankan suaramu ?! Nanti orang-orang yang mendengar bisa mengira kau ini homosex !” Gerutu Sephiroth.

Tapi, demi Gaia, Genesis malah menjawab dengan kalem; “Oh, aku tidak keberatan dianggap begitu.”

“Huh ?!?” Sephiroth menegas.

“Ah, tidak.” Si rambut merah menyeringai lagi; “Aku tidak bilang apa-apa. Nah, Sephiroth, maukah kau menerima ajakan kencanku untuk besok ? Kita bisa pergi ke Midgar, nonton bioskop, makan di restoran, lalu jalan-jalan ke taman hiburan atau apa saja, dan----dan……”

“Caramu mengatakannya membuatku merinding.” Gerutu Sephiroth lagi; “Songbird, pergilah bersama orang lain ! Aku tidak punya waktu untuk jalan-jalan besok.”

“Tapi a-aku kan hanya akrab denganmu dan Angeal !” Rengek Genesis; “Angeal sudah pasti tidak bisa menemaniku besok ! Hanya tinggal kau satu-satunya yang dekat denganku di dunia ini..!”

“Pergilah bersama kedua adikmu, oke ?!” Sephiroth menatap sahabatnya itu; “Kau punya dua adik, kan ?! Weiss dan Nero. Kau anak sulung. Sekarang kau berada duduk dalam posisi SOLDIER Kelas Pertama, dan kau berusia dua puluh lima, tolong berhentilah merengek begitu !”

Tetapi kemudian Sephiroth langsung menyesali perkataannya setelah dilihatnya Genesis tampak sangat sakit hati. Ekspresi kecewa tercermin di wajah si rambut merah itu; entah dibuat-buat atau tidak; yang jelas menjengkelkan Sephiroth.

“Oke ! Baiklah !” Akhirnya Sephiroth menyerah; “Aku akan pergi bersamamu besok, tapi aku tidak ingin kau menyebut itu sebagai Kencan, mengerti ?! Kata itu menakutkanku ! Anggap saja kita berjalan-jalan di hari santai sebagai seorang sahabat !”

“Baiklah. Setuju.” Genesis kembali tersenyum cerah; “Kau sebut saja apa pun namanya itu sesuai kemauanmu, dan aku akan menyebutnya sesuai kemauanku; oke ?! Besok aku akan menjemputmu ke apartemenmu jam sepuluh. Nah, sampai besok.” Dia bersiul-siul, membalikkan tubuh, lalu meninggalkan Sephiroth sambil kembali mengutip Loveless-nya.

Apa saja deh ! Pikir Sephiroth capek sambil mengawasi punggung Genesis yang menjauh; Yang penting akhirnya sekarang burung sialan itu pergi dari hadapanku ! Walaupun cuma untuk sementara…….

***

Alhasil; keesokannya; kira-kira pukul sembilan pagi; Sephiroth sedang berada di kamar mandi; bel pintu apartemennya sudah berdering dengan tak sabar. Dia terpaksa menghentikan mandi, membungkus dirinya dengan handuk, lalu keluar membukakan pintu. Genesis berdiri di depan pintu; jelas nyaris menekan bel sekali lagi dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya mendekap sesuatu yang nyaris tidak dipercayai Sephiroth.

Keduanya sama kagetnya ketika Sephiroth menarik pintu membuka.

Genesis kaget karena pintu dibuka dengan mendadak, lalu kaget melihat Sephiroth yang hanya berada dalam balutan handuk di pinggul. Sedangkan Sephiroth sendiri kaget melihat benda yang dibawa Genesis dalam pelukan tangan kiri si rambut merah itu. Satu boneka beruang besar dan satu kotak coklat.

Selama beberapa detik keduanya sama-sama saling pandang dengan kaget dan bingung. Lalu semu merah menghiasi muka Genesis dan dia menyapa; “Oh, hai……”

Sephiroth tersadar dari kagetnya. Dia meninggalkan pintu dalam keadaan membuka tanpa menyilakan tamunya masuk---toh sang tamu langsung melenggang masuk dengan santainya.

“Genesis.” Gerutu Sephiroth setelah Genesis masuk dan menutup pintu apartemen di belakangnya; “Kau bilang kau mau datang jam sepuluh. Ini baru jam sembilan.”

“Eh, baru jam sembilan ?!” Balas Genesis; berusaha terdengar polos dengan sia-sia; “Ohh… ternyata jam di apartemenku mati.”

Sephiroth menyumpah tak jelas. Dia berjalan kembali ke kamar mandi tapi sebelum dia masuk, Genesis sudah meletakkan boneka beruang dan coklat di atas kursi sofa lalu mengejar Sephiroth.

“Kau mau kemana ?” Tanya si rambut merah.

“Kamar mandi.” Jawab Sephiroth.

“Ngapain ?”

“Tidur.” Sephiroth memutar bola mata; “YA’ JELAS BUAT MANDI dong !!! Hanya Gaia yang tahu apa kau biasanya tidur di kamar mandi tapi yang jelas aku menggunakan kamar mandi untuk mandi dan keperluan normal lainnya, ngerti ?!?”

“Oh. Aku juga menggunakan kamar mandi untuk mandi dan keperluan normal lain, kok, misalnya untuk p----”

“Tidak usah disebutkan, Genesis !” Putus Sephiroth. Dia meneruskan langkahnya ke kamar mandi tetapi ketika dia sudah di dalam dan hendak menutup pintu, Genesis terang-terangan menahan pintu itu.

Sephiroth memelototi sahabatnya. Gaia yang agung ! Kerusakan macam apa sih yang ada di dalam otak si rambut merah itu !?!

Genesis menampilkan senyum yang menurut dirinya sendiri menawan tapi menurut Sephiroth membuat merinding.

“Kau mau apa ?” Tanya Sephiroth dengan nada sedingin mungkin.

“Um… A-aku…..” Sephiroth melihat muka Genesis memerah lagi; “Eh, begini, menurutku kau sangat bagus dalam balutan handuk itu. B-bagaimana kalau kita t-tidak usah keluar dan k-kita duduk-duduk saja disini sambil m-makan coklat dariku dan k-kau tidak usah mengganti p-pakaian lagi….?” Si rambut merah mengusulkan. Sepasang mata birunya menelusuri tubuh Sephiroth dari ujung kepala sampai ke ujung kaki.

Selama beberapa detik Sephiroth tidak bisa mempercayai telinganya. Otaknya bekerja lambat-lambat mencerna kalimat-kalimat Genesis barusan. Dan ketika akhirnya dia sudah sadar dengan jelas bahwa apa yang didengarnya ini adalah kenyataan; Dalam nama Gaia yang Agung; dia tidak tahan untuk tidak menyentakkan pintu dari tangan Genesis sampai si rambut merah itu melepaskan pegangannya, lalu Sephiroth segera membanting pintu kamar mandi menutup tepat di depan muka Genesis dan menguncinya.

“Sephy !!” Didengarnya teriakan Genesis di luar.

“Jangan memanggilku begitu !” Bentak Sephiroth dari dalam; “Kau ini kenapa sih.. menakutkan banget !!”

“Kau tidak bisa menyalahkan aku !” Balas Genesis; “Aku pria berusia dua puluh lima tahun. Aku punya kebutuhan hormon yang tidak bisa kukendali-----”

Kebutuhan APA ?!?” Sephiroth nyaris tidak bisa mempercayai pendengarannya.

“Tidak, bukan apa-apa !” Genesis menyerah.

Sephiroth segera meneruskan mandinya untuk menenangkan diri; membiarkan air dingin mengguyur kepalanya. Demi Gaia ! Apakah dia benar-benar mendengar kata “hormon” ??! Benar-benar mengerikan ! Dasar burung merak gila berwarna merah !

Baik Sephiroth maupun Genesis jelas memiliki ribuan fans; cewek maupun cowok; di dalam ShinRa maupun di luar ShinRa; di semua pelosok di Midgar, bahkan di semua kota di dunia ini. Sephiroth tidak bisa percaya bahwa Genesis bisa-bisanya mengucapkan kata mengerikan di atas di depannya.

Setelah selesai mandi, dia bertekad tidak akan membiarkan mahluk menakutkan berambut merah di luar melihatnya dengan hanya memakai handuk lagi. Dia mengenakan seluruh pakaiannya di kamar mandi, lalu membuka pintu setelah memastikan bahwa tubuhnya sudah terbungkus rapat oleh pakaian.

Dilihatnya Genesis duduk di sofa, di sebelah boneka dan coklat yang dibawanya. Wajahnya tampak kecewa dan sakit hati; menunduk dan tampak melamun.

Sephiroth menatapnya dengan nyaris tidak percaya. Seorang pria dewasa; SOLDIER Kelas Pertama; sedang merajuk di hadapannya ?! Mereka berdua kan seusia, tapi; demi Gaia; kenapa Sephiroth merasa dirinya tidak akan merajuk seperti anak kecil begitu sementara sahabatnya ini yang seumur dengannya terang-terangan sedang merajuk.

Yang lebih mengerikan lagi, Sephiroth menyadari dirinya mulai merasa bahwa Genesis sangat----manis..! Sephiroth belum pernah; dalam seumur hidupnya; tertarik kepada siapa pun; baik laki-laki maupun perempuan. Hatinya terlalu dingin untuk cinta, dan harga dirinya yang berlebihan membuatnya sulit melihat bahwa ada seseorang yang bisa layak menjadi pasangannya. Tetapi sekarang ini hatinya terasa sedikit bergetar melihat sosok sahabatnya yang padahal telah dilihatnya bertahun-tahun.

Dan telah bertahun-tahun juga Genesis selalu berusaha menarik perhatian Sephiroth.

Sephiroth memandangi wajah Genesis. Cantik; Pikirnya; Mata biru keabu-abuan itu seolah menawarkan tantangan; menawarkan petualangan penuh gairah. Bibir itu selalu seakan tersenyum mengejek; menggoda orang untuk melumatnya. Dan semakin diperhatikan Sephiroth merasa semakin tertantang. Sephiroth buru-buru memalingkan mukanya sendiri dan membalikkan tubuh tepat ketika Genesis mengangkat mukanya untuk menatap sang General.

Sephiroth berpura-pura sibuk membenahi sesuatu di lemari. Dirasakannya tatapan Genesis pada punggungnya. Kemudian dengan ngeri disadarinya bahwa mahluk berambut merah itu menghampirinya; berada dekat sekali di belakangnya sekarang.

“Seph ?” Tegur Genesis.

“Yeah ?”

“Ngg.. kurasa sebaiknya kita tidak usah jalan-jalan di luar ya ? Kita disini saja… duduk-duduk makan coklat dan menyewa film…..”

“Kau tahu kan kalau aku tidak suka coklat ?!” Sephiroth membalikkan tubuh, menatap sahabatnya itu; “Dan kurasa aku juga tidak suka nonton film. Nah, sebaiknya kita jalan-jalan di luar saja; menikmati sinar matahari.”

***

Jam dua siang, akhirnya Sephiroth mulai menyesali keputusannya. Mereka berdua berada di taman hiburan sejak jam sepuluh pagi tadi. Tentunya mereka sempat mampir ke restoran dulu untuk makan pagi. Di restoran, Genesis memaksa Sephiroth minum minuman beralkohol yang memusingkan (syukurlah Sephiroth memiliki tenaga yang cukup besar untuk menahan khasiat anggur yang diminumnya) dan kemudian setelah mereka berdua berada di taman bermain, Sephiroth nyaris tidak bisa mempercayai dirinya bisa berteman akrab dengan mahluk berambut merah di depannya ini.

Mahluk itu sekarang sedang memimpin jalan dengan riang sambil tetap berceloteh tanpa henti; membuat kepala Sephiroth terasa makin pusing. Sesekali mahluk berambut merah itu menengok untuk bertanya; “Kau mendengarkan kan, Seph ?”

“Yeah.” Geram Sephiroth sekali lagi tanpa benar-benar mendengarkan kicauan si burung berbulu merah tentang Loveless, tentang Banora’s White; apel di Banora (desa asal Genesis), dan tentang Zack Fair; seorang murid Angeal; yang jelas-jelas tidak disukai Genesis sebab Geensis terus menjelekkan Zack dalam semua ceritanya.

Kemudian sesekali Genesis akan memaksanya mampir ke stand ini atau itu tanpa benar-benar menginginkannya; seolah dia hanya berusaha membuat Sephiroth menikmati acara kencan terkutuknya ini. Mereka sudah mampir ke stand permainan tembak-tembakkan dan demi Gaia tentu saja SOLDIER Kelas Pertama bisa menembak dengan tepat; maka sebagai hadiahnya mereka memenangkan sebuah boneka babi besar berwarna merah jambu mengerikan yang sekarang dibawa dalam dekapan tangan kiri Genesis. Sebetulnya Genesis ingin Sephiroth yang membawakannya sepanjang jalan, tetapi Sephiroth sudah terus-terang menyampaikan keberatannya dalam nama Gaia yang agung dan bersumpah akan memenggal kepala Genesis detk ini juga kalau Genesis memaksanya berjalan kemana-mana dengan boneka babi di tangan.

Setelah dari stand permainan menembak Sephiroth sempat diseret ke stand gulali. Sephiroth sudah menegaskan belasan kali bahwa dia TIDAK suka makanan yang MANIS tetapi Genesis memaksa membeli dua gulali; satu untuknya satu untuk Sephiroth; dan mengatakan bahwa “Aku juga tidak suka makan gulali, tapi di taman hiburan ini semua orang berjalan dengan gulali di tangan maka untuk menghormati tradisi setempat maka kita berdua juga harus berjalan kemana-mana dengan gulali di tangan.”

Hanya Gaia yang tahu kejadian apa yang telah menimpa si brengsek berambut merah itu di masa kecilnya sampai mengalami kerusakan otak separah ini…… Mungkinkah dulu ibunya Genesis pernah tanpa sengaja membenturkan kepala Genesis ke tembok waktu Genesis masih bayi ?! Yeah, pasti begitu. Meskipun secara fisik tidak nampak ada memar, benjol, atau kerusakan lain; di dalam otaknya pasti ada kerusakan.

Maka begitulah. Sephiroth terpaksa berjalan sambil memegang gulali di tangan. Gulali jelek berwarna merah jambu. Sephiroth tidak bisa memutuskan mana yang lebih jelek; si boneka babi atau gula-gula sialan yang lengket ini.

Dia berjalan sambil menggerutu tak jelas, mengikuti Genesis. Dia sengaja tidak mau berjalan tepat di samping Genesis saking sebalnya.

“Seph !” Genesis menunjuk ke salah satu stand; “Lihat !”

Sephiroth menatap ke arah yang ditunjuk Genesis dan menghentikan langkahnya. “Genesis, kau berusia dua puluh lim----” Dia menggerutu, tetapi Genesis sudah memutusnya dengan menarik tangan Sephiroth.

“Ayolah !” Seru si rambut merah, setengah menyeret Sephiroth ke stand yang dimaksudnya: Stand penjual balon-balon berbentuk hati.

“Seph !” Genesis menatap sahabatnya setelah keduanya tiba di depan stand itu dan Sephiroth sekarang jelas-jelas merajuk. “Ayolah, Seph !” Bujuk Genesis; “Aku tahu kita sudah dewasa, dan aku sumpah kau takkan melihatku masuk ke dalam gedung ShinRa dengan balon di tangan ! Tapi ini adalah hari untuk bersenang-senang dan memikirkan segala sesuatu yang romantis bersama pasangan kita !”

“Disitulah letak kesalahannya.” Gumam Sephiroth tak jelas; “Aku BUKAN pasanganmu, songbird, dan kata ‘romantis’ membuatku merinding !”

Genesis tidak memperdulikannya dan sudah berkata kepada si Penjaga Stand; “Dua balon berbentuk hati… Jangan warna pink lagi, warna merah saja----aku lebih suka merah. Nah, ya. Dua. Satu untuk kekasihku ini-------”

APA-mu ??!” Bentak Sephiroth yang mendengarnya.

Genesis memberinya tatapan polos yang kentara sekali dibuat-buat; “Apa, Seph ? Aku tidak bilang apa-apa.” Disodorkannya benang milik sebuah balon merah berbentuk hati jelek ke tangan Sephiroth yang mau tak mau menerimanya.

Jadi, begitulah. Sephiroth terjebak di taman hiburan bersama si Burung Bernyanyi berwarna merah, membawa balon dan gulali; serta dikelilingi oleh orang-orang di sekitar mereka yang semuanya adalah pasangan mesra.

Sephiroth berharap tidak ada seorang pun di antara fans-nya atau anggota ShinRa yang melihatnya saat ini. Tetapi ternyata Gaia sedang bersikap kejam terhadapnya, sebab ketika dia dan Genesis berhenti lagi di Stand limun untuk membeli minuman, terdengar suara yang sangat dikenal menyapa dari belakang mereka; “Hai, Sephiroth…? Genesis..?”

Dengan ngeri Sephiroth memutar tubuh dan melihat Lazard sungguhan berada di belakangnya.

Selama beberapa detik Sephiroth hanya mematung.

“Mr. Lazard !” Genesis menyapa; “Senang bertemu dengan Anda disini !”

“Eh, ya……” Pandangan mata Lazard jatuh pada boneka babi yang dipeluk Genesis dengan tangan kiri sambil memegang balon sekaligus. Gulali milik Genesis sudah habis dimakan, tetapi Sephiroth yang malang terpaksa membawa gulali miliknya kemana-mana sebab dia tidak suka makan manis.

Lazard seorang diri, tidak tampak bersama siapa-siapa.

Lazard memberi Sephiroth tatapan yang seolah mengatakan; “Aku tidak percaya aku melihat Sephiroth memegang balon dan gulali di taman hiburan!!”

Muka Sephiroth sudah memerah. Kemudian menjadi ungu campuran malu dan geram.

Melihat gelagat buruk Lazard buru-buru berkata; “A-aku… Eh, sebaiknya aku pergi dulu.” Lazard menyeringai; berusaha tidak menatap pada si Pemilik Pedang Masamune yang berambut perak yang agaknya sudah seperti mercon siap meledak kapan saja. Sementara si Pemilik Pedang Rapier yang berambut merah masih tenang-tenang saja; bahkan tampak menikmati ini semua.

“Oke, Mr. Lazard.” Genesis tersenyum kalem.

Lazard melambai pada Genesis lalu buru-buru meninggalkan kedua SOLDIER Kelas Pertama itu.

Sesudah Lazard menjauh, Sephiroth memutar tubuhnya menghadapi Genesis lalu berkata dengan nada sangat ditekan; “Aku. Mau. Pulang. Sekarang !!!”

“Nanti dulu, Sephy.” Genesis membalas tatapan Sephiroth, tetapi pandangan mata hijau Sephiroth benar-benar tidak berkompromi. Genesis mengalihkan pandangan; tidak berani membalas tatapan Sephiroth, tetapi dasar Genesis----walaupun matanya tidak berani melawan pandangan mata Sephiroth lidahnya masih bisa berkata lagi; “Oke, oke. Kita akan pulang… tapi setelah yang satu ini ! Satu ini saja, Sephiroth, please ?”

“Aku tidak mau minum limun apa pun !” Sephiroth membalas, mengira yang dimaksud Genesis adalah limun.

“Tidak, aku juga tidak mau limun. Rasa hausku mendadak lenyap.” Sahut Genesis dengan nada suara sepolos mungkin, tetapi tentu saja selalu dia gagal memberikan kesan polos entah pada nada suaranya maupun ekspresi mukanya.

“Kalau begitu apa maumu, songbird ? Cepat katakan ! Aku sudah capek !!”

Genesis menunjuk ke suatu arah. Sephiroth menatap ke arah yang ditunjuk. Tampak semacam anak sungai sempit yang arusnya tenang dan airnya jernih; jalurnya berliku-liku dan masuk ke dalam sesuatu bangunan gelap seperti terowongan. Di pangkal anak sungai sebelum terowongan tampak belasan perahu kecil berbentuk angsa ditambatkan oleh penjaga perahu.

“Apa itu ?” Sephiroth bertanya.

Genesis menjawab dengan takut-takut; “Terowongan Cinta-----”

“Terowongan APA ?!?!” Putus sang General.

“B-bukan apa-apa, Sephy !! A-aku janji, ini yang terakhir ! Setelah itu kita pulang..!! Aku janji !! Ayolah !! Kau tidak perlu berbuat apa-apa, hanya duduk di perahu itu lalu kita melewati terowongan dan keluar lagi di ujung sana ! Tidak sakit, kok !” Sahut Genesis cepat-cepat; “Kumohon….. General ? Sir ?”

“Baiklah !” Bentak Sephiroth lelah; “Ini yang terakhir ! Dan apakah kita bisa minta perahu lain selain perahu berbentuk unggas jelek itu ?”

“Tidak !” Genesis menyeringai.

Perahu itu sempit. Hanya cukup untuk dua orang dan meskipun Genesis bertubuh sangat kurus serta Sephiroth sendiri bertubuh ramping; mereka berdua terpaksa berdekatan. Genesis masih membawa balon dan bonekanya dan Sephiroth juga masih memegangi gulali dan balon. Yang menimbulkan rasa frustasi adalah tawa kikik dari si penjaga perahu saat Genesis menyampaikan maksudnya untuk menyewa satu perahu. Kikik itu mengeras ketika melihat Genesis duduk dengan Sephiroth, dan yang terkikik bukan hanya si penjaga perahu tetapi juga semua orang yang kebetulan melihat mereka.

“Pegangi ini sebentar.” Genesis menyodorkan balon miliknya ke tangan Sephiroth; “Sebentar saja. Tolong.”

Sephiroth terpaksa memeganginya, menyatukannya di tangan kirinya bersama balonnya sendiri dan gulali yang entah kenapa dengan bodohnya masih dia pegangi. Si boneka babi berada dalam pangkuan Genesis.

Sephiroth merasa risih. Perahu ini sempit, dia duduk di sebelah kiri dan bahu kanannya berimpitan dengan bahu kiri Genesis. Dia heran kenapa si mahluk berambut merah di sebelahnya tampak tenang-tenang saja, sementara perahu pun mulai dilepaskan dari tambatan dan mengalir mengikuti arus sungai yang pelan.

Perlahan tapi pasti mereka menuju ke arah terowongan……. Akhirnya mereka memasuki terowongan. Gelap. Sangat gelap. Awalnya Sephiroth tidak bisa melihat apa-apa karena gelapnya. Kemudian dirasakannya perahu mereka berdua berhenti. Masih gelap. Lalu mata Sephiroth mulai terbiasa…. Namun sebelum dia benar-benar bisa melihat jelas ke sekelilingnya, mendadak tanpa sempat dicegah mahluk disebelahnya melingkari punggungnya dengan tangan kiri; merangkulnya; sementara tangan kanan mahluk itu secara bersamaan bergerak ke dagu Sephiroth----memaksa wajah Sephiroth untuk menengok----dan mencium bibirnya….!

Jadi itulah alasannya kenapa mahluk itu menitipkan balonnya ke tangan Sephiroth. Supaya tangannya sendiri bebas.

Awalnya sang General terlalu shock untuk bisa bereaksi. Genesis mengambil kesempatan untuk memaksa bibir sang General membuka dengan bibirnya sendiri lalu memaksa memasukkan lidahnya ke dalam mulut sang General-------------

Detik berikutnya, yang didengar penjaga perahu penyewaan Terowongan Cinta serta semua orang lain di taman hiburan ini adalah sebuah ledakan keras. Terowongan Cinta meledak. Bersamaan itu dua sosok melompat ke udara dan terlihat cahaya-cahaya kilatan pedang.

“KUBUNUH KAU, Genesis Rhapsodos !!!!” Teriak Sephiroth; mengejar Genesis yang dengan gesit menghindar kesana-sini dari sabetan pedang Masamune. Rupanya kesabaran Sephiroth sudah habis total dan dia langsung men-summon Masamune di tangannya. Genesis segera men-summon pedang Rapier-nya supaya bisa menangkis Masamune yang berbahaya.

“T-Tenang dulu, S-Sephy----Maksudku; Sephiroth !” Seru Genesis; “A-aku kan sudah bilang.. aku pria berusia dua puluh lima tahun dan me-memiliki k-kebutuhan u-untuk m-menyalurkan h---”

“JANGAN COBA-COBA MENYEBUTKAN KATA ‘H’ ITU LAGI DI DEPANKU, Rhapsodos !!!!” Putus Sephiroth.

“----M-masalahnya k-kau c-cantik dan s-sexy sekali---Hey, hati-hati dengan pedangmu, Miss Masamune---”

KAU PANGGIL AKU APA ????!!!”

Maka begitulah. Sephiroth ngamuk berat. Genesis akhirnya terpaksa terbang kabur dengan masih dikejar-kejar oleh Sephiroth. Entah bagaimana Genesis berhasil lolos dan selamat dari amukan sang General yang agaknya sudah tidak tahan untuk memotong tubuh si rambut merah itu menjadi dua belas potong (atau lebih). Keesokannya di ShinRa Building pun sama saja. Selama seminggu penuh Genesis yang malang terpaksa berusaha menghindari Sephiroth (sebab kalau kebetulan bertemu Sephiroth segera langsung menyabetkan Masamune-nya tanpa banyak omong lagi). Angeal dengan sia-sia berusaha mendamaikan mereka, dan secara aneh Angeal sudah langsung tahu apa yang telah terjadi; seolah dia sendiri pernah mengalami hal yang sama dengan Sephiroth sewaktu pergi dengan Genesis ke taman hiburan di hari Valentine tahun lalu. Pelajaran satu-satunya yang didapat oleh Sephiroth adalah: Jangan pernah mau pergi berkencan lagi seumur hidupnya !

The End.



Authoress: Maafkanlah leluconku yang tak lucu di atas xD…

Btw biarpun aku selalu mengatakan bahwa Sephiroth itu “cantik/sexy/menarik” dalam semua tulisanku, secara pribadi aku sama sekali tidak menganggap dia “cantik/indah/dan sebagainya”. Aku hanya bersikap sportif dalam tulisanku karena dalam dunia Final Fantasy VII Sephiroth memang dianggap paling sempurna. Lagipula dalam tulisanku di atas mengekspresikan pandangan Genesis; dan kita tahu Genesis mengagumi Sephiroth.

Secara pribadi, aku pun tidak menganggap Genesis itu “cantik”. Dia memang menarik, tapi tidak bisa dikatakan “cantik”.

***

Pengikut

free hit counter