The Turks and The Soldiers

SHINRA ACADEMY : SOLDIERS AND TURKS

Rating : K+

Charas : Reno, Rude, Rufus(maybe), Sephiroth, Genesis, Angeal, Tseng.

Setting : Somewhere in the past; ShinRa. Genesis & Angeal berada pada 3nd Class SOLDIER, dan Reno-Rude ceritanya juga belum menduduki jabatan tinggi dalam Dept. Turk. Disini kuanggap aja yang tertinggi dalam Turks adalah Tseng. Dan disini ceritanya Lazard adalah manajer tertinggi untuk SOLDIER dan Turks sekaligus.

Genre : General/Humor.

Summary : Somehow Turks and SOLDIERs didn’t get along well.

My first Genesis-Reno pairing – Non Yaoi.

Note : Somebody told me Reno’s full name is Reno Sinclair.


.

.

Sialan, sialan, sialan !”

Rude menatap sahabatnya yang masih menggerutu sepanjang jalan menuju ke kantin. Rude bisa mengerti kenapa Reno marah-marah begini. Pasalnya adalah kelas yang baru saja mereka jalani memang menyebalkan. Mentor mereka di Turks memang menyebalkan.

Kantin ShinRa selalu penuh pada jam makan siang, bukan karena menunya menyenangkan (banyak staff mengatakan bahwa menu disini adalah hasil sisa labolatorium yang dicekoki kepada mereka) tetapi karena pendeknya jam istirahat disini maka tidak ada seorang pun yang berani membeli makan di luar dengan resiko terlambat masuk ke kelas berikutnya. Well, kadang Reno dan Rude berani mengambil resiko itu, daripada menelan masakan sampah.

“Apa lagi kali ini ?!” Gerutu Reno saat mengantri makanan; “Daging Tonberry goreng dipakaikan saus duri Cactuar ?!”

Reno tidak memelankan suaranya dan mendengar itu seseorang yang kebetulan berbaris di depan mereka menengok sekilas dan mendengus geli.

Reno memelototi orang itu; sementara di sebelahnya Rude berkata; “Nggak separah itu, Ren.”

Orang di depan mereka itu sudah kembali menatap ke depan. Orang itu tidak sendirian. Di sebelahnya dia bersama seorang pemuda berambut merah yang sedang berdiri mengantri sambil membaca buku.

Reno tahu siapa kedua orang itu. Dia pernah melihat keduanya. Angeal dan Genesis; 3nd Class SOLDIER.

Genesis tidak mendengar gerutuan Reno, dia masih terfokus pada bukunya. Dia berkata pada Angeal; “Three friends go off to war. One is captured, one flies away, and the last one is a hero. Menurutmu siapa yang akan menjadi Hero, Angeal ?”

Sahabatnya angkat bahu; “Entahlah.”

Genesis menggeleng tanpa menengok dan meneruskan sambil tetap memusatkan perhatian pada bukunya; “When the war of the beasts brings about the world’s end---”

Reno memutar bola mata.

“--The goddess descends from the sky--”

Reno berdehem keras.

Angeal menengok; “Ya ?” Sementara Genesis masih meneruskan membacakan Loveless-nya.

Reno menatap Angeal sambil menunjuk pada Genesis; “Bisakah kau suruh dia tutup mulut ? Sehari ini saja. Aku sudah muak mendengar kutipan Loveless setiap kali SOLDIER dan Turks berkesempatan makan siang di jam yang sama di kantin.”

Genesis berhenti membaca dengan seketika. Dia menurunkan bukunya dan menatap Reno. “Apa katamu ?” Genesis menegas.

Reno yang memang sudah bad mood menjawab tanpa segan-segan; “Kubilang, tutup mulutmu.”

“Apa hak-mu menyuruhku ?!” Balas Genesis.

“Aku bisa menyuruh siapa saja yang aku mau !” Sahut Reno; “Memangnya apa hak-mu mengganggu ketentraman di kantin ShinRa selama ini ?!”

Genesis maju selangkah. Angeal mengulurkan tangannya mencegah sahabatnya maju lebih jauh.

Rude juga menarik-narik lengan baju Reno sambil berbisik; “Ren, sudahlah !”

“Kau bukan pemilik ShinRa Building.” Angeal menjawab Reno; “Dan Genesis tidak mengganggu ketentraman kantin. Dia hanya membaca.”

“Oh ya, tentu kau bilang begitu !” Ejek Reno; “Dia kan sahabatmu ! Siapa pun pasti membela sahabatnya !”

“Maksudmu ?” Bentak Genesis.

Reno malah balas membentak; “Kau tuli, ya ?! Kau tidak mengerti apa yang aku katakan ?! Aku bilang sahabatmu sudah pasti membelamu !”

“Kau dari Dept. Turk bukan ?!” Genesis membalas lagi; “Aku tidak heran. Gaia tahu memang sudah menjadi rahasia umum bahwa anggota Turks adalah sisa-sisa buangan dari para pelamar SOLDIER yang tidak lulus tes.”

Mendengar itu seluruh anggota Turks (dan SOLDIER) yang ada di kantin ini menengok pada mereka.

“Lidahmu terlalu tajam, SOLDIER !” Seru Reno semakin naik darah; “Mungkin menjadi kelinci percobaan labolatorium dan terlalu banyak suntikan Mako pada tubuh kalian membuat kalian merasa berani mengucapkan hal-hal yang dalam nama Gaia tidak pada tempatnya ?”

Cukup sudah. Baik Angeal, Genesis, Reno, maupun Rude sudah tidak bisa menahan diri lagi. Tak terhindari; perkelahian pun terjadi. Beberapa anggota SOLDIER dan Turks lain disini yang mencoba melerai malah jadi saling berkelahi juga. Alarm berdering. Di seluruh ShinRa Building dipasangi alarm yang akan mendeteksi perkelahian (kecuali tentunya di ruang-ruang latihan) dan juga kamera pengawas.

Karena itulah, tak lama kemudian; ketika baik Reno maupun Rude sudah tersudut berdekatan; sebuah pedang panjang yang kuat menahan pedang Rapier milik Genesis dan pedang milik Angeal (Angeal tidak pernah menggunakan Buster Sword-nya).

Angeal menarik kembali pedang miliknya sedangkan Genesis menyentak; berusaha kembali menebas Reno dan Rude yang sudah terpojok berdekatan, tetapi lagi-lagi pedang panjang menghalanginya dan kali ini tenaga benturan pedang panjang itu dengan Rapier-nya mendorong tubuh Genesis mundur beberapa langkah.

“K-kau ?” Genesis terkejut ketika mendapati bahwa pedang panjang yang telah menangkisnya adalah pedang Masamune, dan si pemilik Masamune; Sephiroth sendiri-lah yang telah berada disini.

Suasana kantin hening. Genesis menengok ke sekelilingnya dan menyadari bahwa semua orang yang tadi saling berkelahi sekarang sudah menepi dan terdiam. Lazard dan Tseng juga berada disini; juga seluruh anggota 1th Class SOLDIER dan Turks level teratas.

Kalian berdua.” Pertama-tama Lazard menunjuk pada Genesis dan Angeal; “Ikut aku, dan juga kalian.” Lalu dia menunjuk pada Reno dan Rude, kemudian Lazard bergegas meninggalkan kantin diikuti oleh Sephiroth dan Tseng lebih dulu.

***

“Aku tidak mengerti.” Lazard berjalan hilir-mudik di kantornya. Tidak biasanya dia begitu; “Apa yang terjadi ?” Ditatapnya Reno dan Rude yang berdiri berdekatan, lalu Genesis dan Angeal yang berdiri berdekatan juga.

“Mr. Lazard---” Reno dan Genesis bicara bersamaan, lalu keduanya sama-sama terdiam.

Sephiroth dan Tseng yang duduk di ruangan ini saling pandang.

“Well,” Lazard memandang Reno dan Genesis bergantian, kemudian menatap Angeal; “Kau yang jelaskan apa yang terjadi, Angeal Hewley.”

Angeal diam sejenak, kemudian menjawab; “Kurasa ini hanya kesalahpahaman, Mr. Lazard.”

Genesis tampak tak senang dan memprotes; “Mr. Lazard, anggota Turk itu yang mulai duluan !”

Reno segera membantah; “Kau; SOLDIER; yang menghina kami; mengatakan bahwa anggota Turks adalah bekas pelamar SOLDIER yang tidak lulus tes !”

“Oh ?! Lalu siapa yang mengatakan bahwa SOLDIER adalah kelinci percobaan dan terlalu banyak disuntikkan Mako ?!” Balas Genesis.

Lazard memijat dahi sendiri.

“Diam !” Sephiroth membentak Genesis.

“General !” Bawahannya itu memprotes lagi.

Sebelum Sephiroth berkata, kali ini giliran Tseng yang buka mulut; “Reno, tidak tahukah kau bahwa tidak sepantasnya kau menghina SOLDIER---”

Reno merajuk; “Lalu apakah pantas SOLDIER menghina Turks ?!” Dia memutus.

“Hey !” Kali ini Angeal agaknya juga tidak bisa menahan diri; “Kami tidak akan mengatakan apa-apa kalau kalian juga tidak menghina SOLDIER. Aku bisa menoleransi segala macam ucapanmu yang lain, tapi aku tidak bisa menoleransi siapa pun yang menghina SOLDIER !” Angeal memang selalu memiliki harga diri dan kebanggaan menjadi seorang SOLDIER.

Mendengar ucapannya, Rude bicara; “Seperti yang dikatakan Reno; kau kan sahabat si rambut merah itu---” Dia menunjuk Genesis; “Sudah pasti kau membelanya dan tidak mau mengakui bahwa sahabatmu itu duluan yang menghina Turks !”

Baik Genesis maupun Angeal menggerakkan pedang mereka. Tidak mau kalah, Reno juga mengangkat senjatanya sementara kedua tangan Rude mulai terkepal.

“Cukup !” Sephiroth memperingatkan.

“Reno, Rude !” Tseng menambahkan; “Apa kalian tahu; kalian bisa di-skors untuk kesalahan ini ?! Menghina SOLDIER. Sangat keterlaluan !”

“Bukankah sudah kubilang,” Jawab Reno ngotot; “SOLDIER duluan yang memulai semua ini.”

“Tak usah menyalahkan pihak lain !” Sahut Tseng; “Koreksi diri kalian sendiri !” Kemarahan Tseng agaknya cukup menjinakkan Reno dan Rude kali ini. Kedua Turks itu menunduk tetapi tampak tak puas.

“Kalian berempat akan dikenakan detensi.” Ucap Lazard akhirnya; “Rhapsodos dan Hewley; kalian berdua terpaksa kuhukum dengan membersihkan seluruh lantai di gedung kantor kita ini, sedangkan Reno dan Rude – kalian berdua terpaksa kuhukum dengan membantu rakyat membersihkan saluran air di Midgar !”

Ekspresi wajah keempatnya berubah masam. Genesis nyaris mengatakan sesuatu tetapi tidak jadi setelah menyadari Sephiroth terus mengawasinya dengan tajam.

“Rhapsodos ? Hewley ?” Sephiroth menegur; “Kalian tidak dengar ?”

“Ya, Sir.” Keduanya menjawab dengan ogah-ogahan.

Lazard tersenyum dan meneruskan; “Tugas kalian bisa kalian berempat kerjakan besok seharian, mulai dari pagi hingga selesai.”

Tidak ada yang menjawab.

“Rhapsodos ?” Sephiroth menegur lagi, tetapi Lazard melerai; “Sudahlah. Nah, sebaiknya sekarang kalian berempat kembali ke kelas kalian masing-masing, dan ingat.. aku tidak menyukai pertengkaran bodoh ini. Aku sama sekali tidak terkesan dengan prilaku kalian dan aku berharap ini tidak akan terjadi lagi.”

Sekali lagi, tidak ada yang menjawab. Tetapi keempatnya bergerak ke pintu dan meninggalkan kantor Lazard.

Sang manager menghela nafas, menengok pada Sephiroth dan Tseng lalu bergurau; “Ramalan bintangku minggu ini pasti mengatakan : Rambut merah berarti bencana.”

Tseng tertawa sedangkan Sephiroth tidak.

Lazard meneruskan dengan lebih serius; “Kalian berdua masing-masing awasi bawahan kalian yang berambut merah.” Dalam hati Lazard membatin; “Bisa kebetulan sekali Genesis Rhapsodos dan Reno Sinclair sama-sama memiliki rambut berwarna merah. Benar juga; merah berarti bencana.”

***

“Aku tidak percaya Lazard menjatuhi kita hukuman begitu !!” Sepanjang jalan Genesis terus memprotes. Mereka berdua berjalan di koridor setelah selesai dalam satu sesi latihan. Tadi begitu keluar dari kantor Lazard, baik dari pihak SOLDIER kita maupun pihak Turks kita tidak ada yang bisa berbicara dan masing-masing langsung menuju ke bagian departemennya sendiri untuk meneruskan sesi latihan mereka yang tertunda. Setelah latihan bubar, barulah agaknya Genesis bisa berbicara kembali. Dan bukan hanya sekedar berbicara; dia mengeluh sepanjang saat sambil berjalan ke ruang Perpustakaan bersama Angeal.

“Aku tidak mau membersihkan lantai di ruang lobi !” Lanjut Genesis; “Kau dengar aku, Angeal ?”

Angeal tidak menjawab. Ekspresinya masam.

Angeal ?”

“Genesis, dia menyuruh KITA membersihkannya !” Sahut Angeal akhirnya.

“Supaya apa ? Supaya kita ditertawakan semua staff di ShinRa ?! Sebab semua orang pasti melewati lobi dan pasti akan melihat kita !” Genesis tampak agak histeris; “Aku tidak mau !!”

“Hey, aku punya akal.” Angeal menghela nafas.

“Yeah ?”

“Kita bersihkan ruang lobi di siang hari saja setelah kita memastikan bahwa semua orang sudah datang dan sedang berada di kelas. Sekitar jam sepuluh, jadi tidak banyak orang mondar-mandir dan tidak ada yang akan melihat kita. Besok pagi kita akan mulai dengan lantai yang paling sepi. Kita akan menghindari orang-orang.”

“Kau mau tahu ideku ?! Sebaiknya kita suruh office boy yang melakukan tugasnya seperti biasa dan kita bayar dia agar tidak mengadu ! Lazard akan mengira bahwa kita yang membersihkannya. Lazard tidak akan tahu bedanya siapa yang membersihkan; sepanjang dia tetap menginjak lantai yang bersih mengkilat.”

“Bagaimana dengan Sephiroth, huh ?! Aku tidak mau ambil resiko.” Jawab Angeal; “Bisa saja Sephiroth akan diam-diam mengawasi kita besok untuk melihat apa kita benar-benar melakukan tugas kita. Kau lihat saja tadi; dia terus mengawasi kita !”

“Yeah, dia bisa saja melakukan itu !” Genesis tampak geram; “Suatu saat nanti aku akan…..”

“Oh, sudahlah !” Hardik Angeal jengkel.

“Apa maksudmu ? Kau mulai mau menjilat General itu seperti orang-orang lain, Angeal..?!”

“Gaia tahu aku tidak menjilat.”

“Bagus kalau begitu ! Dulu sekali; sewaktu Sephiroth masih kecil; dia juga bukan siapa-siapa ! Tidak ada yang kenal namanya, tidak ada yang menghormatinya seperti sekarang ini ! Dia hanyalah anak yang dibesarkan oleh ShinRa. Hanya keberuntunganlah yang membuatnya terkenal seperti sekarang ini ! Sebenarnya semua orang terlalu melebih-lebihkan dirinya !”

Angeal memutar bola mata; “Diamlah, Genesis.” Ucapnya kesal; “Sebelum kau membuat kita berdua terjebak dalam kesulitan lain !” Meski begitu, Angeal tahu bahwa Genesis tidak seratus persen serius dengan perkataannya tentang Sephiroth barusan. Sebagai sahabat masa kecil Genesis; Angeal tahu bahwa di dunia ini yang secara diam-diam paling dikagumi oleh Genesis adalah Sephiroth sendiri……

***

Tetapi ternyata yang tidak puas dengan keputusan Lazard bukan hanya SOLDIER. Tampak Reno dan Rude bercakap-cakap sambil duduk-duduk di taman di gedung ini. Reno duduk di pinggir kolam ikan yang ada di tengah taman sementara Rude duduk bersila di rumput di depannya.

“Lazard sungguh tidak adil !” Keluh Reno; “Dia jelas lebih memihak SOLDIER daripada Turks !”

Rude tidak menjawab.

“Dia menyuruh kita yang bekerja di Midgar agar semua orang di Midgar melihat dan menertawakan kita !” Lanjut Reno tak puas; “Banyak orang di Midgar yang sudah kenal kita, kan ?! Lazard sengaja tidak membiarkan rakyat menertawakan SOLDIER ! Karena itulah dia sengaja mengirim kita berdua keluar dan menahan kedua SOLDIER sialan itu di dalam gedung !”

“Yeah, SOLDIER memang kesayangan ShinRa.” Sahut Rude terpancing.

“Apa bagusnya SOLDIER ?!” Reno meneruskan; “Aku sih tidak mau tubuhku disuntik dengan Mako hanya untuk memaksakan diriku menjadi kuat ! Dan harus bolak-balik ke labolatorium Prof. Hojo atau Hollander !”

“Kau benar. Turks lebih alami.” Sahut Rude lagi.

Reno mencabut jerami di dekatnya dan memasukkannya ke mulut. Sesaat hening, kemudian mendadak dengan bersemangat Reno mencabut kembali jeraminya dan berseru; “Aha ! Aku punya ide !”

“Huh ?” Rude tersentak.

“Besok kita biarkan saja petugas kebersihan sosial yang melakukan tugas mereka seperti biasa di Midgar !” Ucap Reno; “Kita tetap keluar ke Midgar tapi kita pergi ke bar di Slum yang terpencil. Toh Lazard tidak akan tahu bedanya apa benar-benar kita yang membersihkannya atau tidak !”

“T-tapi bagaimana dengan Tseng ?” Tanya Rude mengingatkan.

Semangat Reno langsung menguap mendengar nama itu; “Yah.. kau benar.” Dia menghela nafas; “Tseng bisa saja takkan mempercayai kita dan diam-diam menguntit kita besok.”

“Yeah, kurasa begitu.” Rude mengangguk muram.

“Semua orang terlalu mendewa-dewakan SOLDIER.” Tambah Reno; “Padahal seharusnya dulu level SOLDIER dan Turks sejajar. Semua ini karena si Anak Emas itu. Sephiroth. Dia menjadi Pahlawan dan sejak saat itu orang-orang berpikir SOLDIER seperti emas.”

“Tapi Tseng tidak pernah mengkomplain tentang itu.” Ucap Rude lugu.

“Bodoh, tentu saja dia tidak pernah mengatakannya.” Gerutu sahabatnya; “Tseng terlalu baik ! Lagipula dia mana berani menentang Sephiroth ?!”

“Tapi Tseng kan bukan pengecut.” Kilah Rude.

“Aku tidak bilang dia pengecut, dodol !” Gerutu Reno melihat kepolosan sahabatnya ini; “Aku bilang dia terlalu baik !” Siapa yang sangka meskipun sosok Rude terlihat seperti orang yang keras hati dan disiplin ternyata hatinya polos. Reno menggelengkan kepala dan meneruskan; “Kau ini seperti berwajah singa berhati rusa, Rude.”

“Huh ?” Rude tampak bingung; “Singa ? Rusa ? Kau baik-baik saja, Ren ?”

“Sudahlah !” Gerutu Reno; “Aku kan hanya mengumpamakan ! Kita para Turks mungkin memang berwajah singa berhati rusa, tetapi musuh kita di SOLDIER itu berwajah rusa berhati singa !”

Hening sejenak.

“Jadi bagaimana dengan besok ?” Rude mengalihkan pembicaraan.

“Well, yah…..” Reno angkat bahu; “Kita lihat saja apa Tseng akan menguntit kita besok !”

***

Akhirnya malam pun tiba. Keempat orang itu masing-masing sudah pulang dengan rasa tidak puas terhadap keputusan Lazard tadi siang.

Genesis masih terus mengeluh, mengomel, menggerutu, dan apa sajalah. Bahkan saat mereka berdua menikmati makan malam di apartemen yang mereka tinggali bersama pun Genesis masih mengeluh.

Akibatnya Angeal sudah lebih dulu menyelesaikan makannya sedangkan Genesis yang makan sambil berbicara masih belum selesai setengah piring. Kadang Angeal heran bagaimana sahabatnya itu bisa tahan berbicara berjam-jam padanya tanpa henti (seperti juga sahabatnya itu tahan melafalkan Loveless berjam-jam tanpa henti) padahal bagi orang yang belum jelas mengenal Genesis akan mengatakan bahwa Genesis adalah anak pendiam yang lebih menyendiri dan lebih senang menghabiskan waktu dengan membaca dan menulis.

Angeal bersandar dan menyibukkan diri dengan Handphone-nya supaya tidak usah mendengarkan ocehan sahabatnya.

Dia mengecek e-mail.

“…Lazard seharusnya tahu bahwa kedua bocah Turks itu tidak bisa dipercaya.” Genesis tengah menggerutu; “Dan bisa-bisanya Lazard menugaskan mereka berdua keluar besok ! Demi Gaia, aku yakin kedua bocah Turks itu akan pergi minum-minum di bar dan tidak akan mengerjakan tugasnya !” Dia menusuk sepotong daging dengan garpu-nya dan memasukkannya ke mulut. Untuk sementara lidahnya berhenti berbicara dan sibuk mengunyah. Diliriknya Angeal yang sedang berkonsentrasi pada Handphone. Alis Angeal berkerut.

“Angeal ?” Genesis mulai menyadari ada yang tidak beres ketika melihat ekspresi sahabatnya; “Ada apa ?”

“Demi Gaia.” Jawab Angeal sambil masih membaca sesuatu di Handphone-nya; “Lihat ini, Genesis. Seseorang mengirimiku e-mail mengatakan bahwa dia tahu kita berdua tidak akan mengerjakan tugas kita besok !”

“Siapa yang mengirim ?” Genesis langsung melompat bangun dan mendekati sahabatnya, membaca pesan di e-mail yang tampil di layar Handphone Angeal.

“Tanpa nama.” Sahut Angeal.

“Oh, tidak usah menebak dua kali ! Pasti bocah Turk itu !” Gerutu Genesis, lalu merebut Handphone Angeal; “Biar kubalas !”

“Genesis !” Angeal mencoba meraih kembali Handphone-nya tapi Genesis sudah membawanya menjauh sambil mengetik balasan disitu dengan serius. Angeal bangun dan menarik Handphone-nya dari tangan sahabatnya. Tetapi terlambat, Genesis sudah keburu memencet tombol Send. Balasan sudah terkirim.

“Apa yang kau katakan ?” Angeal mengerutkan kening sambil membuka Outbox-nya untuk mencari hasil ketikan Genesis tadi.

“Percuma, Angeal. Sudah terkirim.” Jawab Genesis sambil bangun dan menyalakan Laptop-nya sendiri; “Dan aku akan menanyakan alamat e-mail asli kedua bocah Turks itu sekarang. Tidak akan sulit mencarinya. Aku yakin beberapa SOLDIER cukup akrab dengan Turks dan punya alamat e-mail kedua bocah itu yang sebenarnya. Aku bisa melabrak mereka sepuasnya sekarang !”

Angeal memutar bola mata.

“Ayolah.” Genesis menatap layar Laptop-nya; “Kita bisa memaki Turks sepuasnya lewat internet ! Lazard tidak akan tahu, kan ?! Juga Sephiroth sialan itu !”

“Tapi……..”

“Well, kau lupa; mereka mengatakan bahwa SOLDIER adalah kelinci percobaan yang terlalu banyak disuntik Mako ?”

“Oke, kau menang, Genesis. Aku akan mendukungmu memaki mereka.”

***

“Rude !!” Seru Reno; “Kesini deh !! Lihat !!” Dia menunjuk ke layar Laptop-nya; “Aku tidak percaya ! That bitch again !!”

“S-siapa, Ren ?” Tergopoh-gopoh Rude menghampiri.

“Si jalang dari SOLDIER !” Geram Reno; “Darimana dia bisa tahu alamat e-mail milikku..?!” Dia mengetikkan pertanyaan itu; “Darimana kau bisa tahu alamat e-mail-ku?” Lalu dia menekan tombol Send. Tak puas, dia membuka messenger-nya dan langsung meng-add alamat e-mail Genesis supaya dia bisa men-dial-nya.


*Untuk selanjutnya agar memudahkan percakapan, Authoress akan menggambarkannya dalam bentuk percakapan. Dan aku akan menggunakan bahasa Inggris, soalnya aneh kalo menulis percakapan di msn dgn bhs Indo.*



Re=Reno

Ru=Rude

A=Angeal

G=Genesis

(Re men-dial G di messenger)

Re : How did you get my e-mail address, bitch ?

G : Did you just call me bitch ?!

Re : Right. Bitch.

G : How immature.

Re : I like being immature. I’m still younger than you after all. And nothing’s wrong of being a kid in the heart, bitch.

G : Type it once again and I swear for the shake of Gaia you’re gonna sorry tomorrow !

Re : I don’t think so, bitch, because tomorrow you’re gonna be busy cleaning our office, you won’t have time even to play around with your fucking sword.

G : Look who’s talking. Aren’t you suppose to clean the drains under Midgar tomorrow ? Don’t think that I don’t know your plan. You’re planning to run tomorrow.

Re : Turks never run from their job, SOLDIER.

(Mendadak A masuk ke percakapan ini).

A : Huh ?

Re : Wow, very mature, Genesis, inviting your friend to help you.

A : Is that the Turk ?

G : How do you know my name, Turk ?

Re : Your messenger tells, idiot.

(Lalu Reno mengundang Rude masuk ke percakapan ini).

Ru : Who’s this ?

Re : Our beloved SOLDIERs.

(Rude membaca ID messenger kedua tamunya).

Ru : Genesis ? Angeal ?

Re : Yeah, those two bitches.

A : What did you just call us ?

Re : I said bitches.

A : Watch your mouth, kid. And I have no time for this.

G (kuatir Angeal akan Sign off) : Angeal, wait !

A : Genesis, we don’t have time for these little kids. We’re busy, remember ?

G : Angeal, please. They call us bitches. They really need some serious lesson !

A : Oh, well. Look, kiddies. Reno.. that’s your name, right ?! Don’t play with Genesis and I, and we will forget about this.

Re : I guess being cocky is the effect of Mako ?

A : Shut up !

G : How dare you !

Re : C’mon, men. Why everyone always say SOLDIER is the best ? Better than Turk ? That’s totally unfair !

G : Did you just say Turks are jealous with SOLDIERs ?

Ru : Jealous my ass ! We don’t have to be jealous at cocky poor men like you two.

G : Know what ? I know your apartment address and I’m going to be there in the few mins. We shall finish this tonight.

(Rude agak gentar tapi Reno masih cuek).

Re : Be my guests, SOLDIERs.

G : You see that, Angeal ?! Let’s go now !

A : Verywell.

(Genesis signs off).

(Angeal signs off).


Handphone Sephiroth berdering.

“Yeah ?” Dia menjawabnya dengan enggan. Nyaris tidak pernah sedetik pun para petinggi ShinRa membiarkannya tenang. Dia memang dibutuhkan. Selalu dibutuhkan, dan sangat dibutuhkan.

“Sephiroth !” Suara Lazard; “Dengar, pergilah ke apartemen Reno dan Rude !” Dia menyebutkan alamatnya.

“Apa yang terjadi ?”

“Aku juga baru dapat laporan dari salah seorang petugas yang patroli di stasiun Sektor Lima Midgar bahwa empat orang sedang berkelahi disana dan merusakkan setengah gedung. Reno Sinclair, Rude, Genesis Rhapsodos, dan Angeal Hewley.” Jawab Lazard cepat.

Sephiroth menyumpah tak jelas.

“Aku akan menyuruh Tseng kesana, juga beberapa 1th Class SOLDIERs untuk membantumu dan beberapa petinggi di Turks---”

“Tidak usah !” Putus Sephiroth dengan geram; “Aku bisa menangani Rhapsodos dan Hewley sendiri ! Tapi aku akan butuh Tseng untuk mendiamkan Sinclair dan Rude !”

“Baiklah kalau begitu. Kupercayakan padamu, Sephiroth. Aku akan menelepon Tseng sekarang !” Lazard memutuskan hubungan telepon.

Sephiroth segera bergegas.

***

Akhirnya pertarungan berhasil dihentikan. Sephiroth maju ke tengah pertarungan itu dan menghentikan keempatnya sekaligus. Tseng sudah tiba.

“Coba kalian jelaskan pada aku dan General !” Seru Tseng marah sambil menatap Reno dan Rude; “Apa yang kalian kerjakan malam-malam begini ?!?”

Reno dan Rude saling pandang.

“SOLDIER duluan yang cari gara-gara !” Kata Rude akhirnya; “Genesis Rhapsodos mengirim e-mail kepada Reno berisi makian.”

Sephiroth menatap Genesis.

“Turks duluan yang mengirimi e-mail kepada Angeal !” Bantah Genesis; “Reno Sinclair berusaha memancing kemarahan kami dengan mengatakan bahwa dia tahu kami tidak akan mengerjakan tugas kami besok, dan celakanya dia selalu berhasil memancing kemarahan kami !”

“Aku tidak mengerti ocehanmu, songbird !” Gerutu Reno; “Memangnya aku mengirim e-mail pada Angeal ?!? Kau duluan yang mengirimiku e-mail. Aku mendapatkan alamat e-mail-mu dari kirimanmu sendiri, sedangkan aku bahkan tidak tahu darimana kau mendapatkan alamat e-mail-ku !”

“Jangan pura-pura !” Balas Genesis; “Dasar bocah kekanakkan !”

“SOLDIER jalang ! Silakan panggil aku bocah ! Aku memang lebih muda darimu.” Reno tak mau kalah; “Dan aku memang tidak ingin jadi dewasa setelah melihat contoh arti ‘dewasa’ dari dirimu, jalang !”

“Sebut kata itu lagi !” Teriak Genesis; “Kau yang memulai ini semua ! Gaia tahu bahwa kau mengirimi Angeal e-mail secara tersamar dengan menggunakan account baru atau apa; pokoknya tidak ada alamat dan nama pengirim !”

Sephiroth mengerjapkan mata. “T-tunggu !” Putusnya sebelum Reno bicara lagi; “Apa katamu tadi, Genesis ? Apa isi e-mail yang kau maksudkan itu ?”

“Katanya,” Angeal yang menjawab; “Dia tahu kami pasti tidak akan mengerjakan tugas kami besok !”

Mendadak ekspresi muka Sephiroth berubah.

“General ?” Angeal menyadari itu dan terlintas di benaknya sesuatu; “Kau---Hey, e-mail itu bukan darimu, kan… General…?!?”

Sephiroth diam sejenak. Semua mata tertuju padanya. Akhirnya dengan pelan; meskipun mukanya merah padam; tanpa ekspresi dia menjawab; “Yeah, itu aku.”

“Oh !!” Seru Genesis; “Seharusnya aku tahu ! Dan apa maksudmu, General ? Kau tahu kami tidak akan mengerjakan tugas kami ?! Kau pikir kami anak kecil ?! Kau terlalu rendah menilai kami, Sephiroth !”

Sebelum Sephiroth menyahut, Reno menyeletuk; “Makanya, jangan nuduh orang sembarangan dulu, SOLDIER !”

“Diam kau, Sinclair !” Tseng menenangkan. Dia melirik Sephiroth dan menghela nafas; “Ternyata ini hanya kesalahpahaman belaka. Jadi sekarang bagaimana kalau kita semua saling berjabat tangan dan berbaikan lagi ?”

“Well….” Sephiroth angkat bahu; “Terserah kau saja.”

“Oke.” Kata Tseng; “Reno, Rude. Kalian jabatlah tangan Angeal dan Genesis !”

Meskipun mendongkol, dengan ogah-ogahan akhirnya keempat orang itu mau juga berjabat tangan.

“Hukuman besok tetap berlaku.” Lanjut Tseng; “Tapi kurasa kita harus memberi kepercayaan kepada mereka berempat untuk menjalankannya sendiri, General ?”

“Yeah.” Sahut Sephiroth.

“Bagus. Kuanggap semua selesai sampai disini, ya.” Kata Tseng pula sambil tersenyum; “Aku mau kembali pulang dan tidur. Reno, Rude, kalian berdua juga harus kembali tidur !”

“Mana bisa ?!” Seru Reno; “Separuh bangunan apartemen kami sudah hancur dan dilalap api !”

Tseng dan Sephiroth saling pandang.

“Begini saja.” Ucap Tseng; “Terpaksa malam ini Reno dan Rude tidur di apartemenku. Dan untuk menghindari pertengkaran, bagaimana kalau Anda mengajak Angeal dan Genesis tidur di apartemen Anda malam ini, General ?”

“Well……” Sephiroth tampak ragu. Dia tidak menyadari ekspresi wajah Genesis seketika berubah. Akhirnya Sephiroth menghela nafas dan menjawab; “Baiklah. Anggap saja untuk mengantisipasi pertengkaran.”

“Sepakat.” Tseng tersenyum.

Bukan hanya dia yang tersenyum. Meskipun Reno dan Rude tampak tak senang dengan keputusan Tseng yang berarti bahwa kebebasan Reno dan Rude malam ini terkekang, Genesis tampak tersenyum puas… sebuah senyum senang dan bergairah. Hanya Angeal yang menyadari Genesis tampak bersemangat.

Ha, tidur seatap dengan Sephiroth semalam. Hadiah yang menyenangkan dari perkelahiannya dengan Turks.


The End.

Pengikut

free hit counter